Wakil Presiden (Wapres) Boediono meminta supaya penambahan kuota haji bagi warga negara Indonesia harus diperjuangkan, mengingat sangat tingginya minat untuk melaksanakan rukun Islam ke-5 tersebut. Siaran pers yg diterima dari kantor Wapres, Jumat (10/6), melaporkan, Wapres menyampaikan hal itu saat mengunjungi Kantor Haji Indonesia di Madinah, Arab Saudi, di sela-sela ibadah umroh.
"Penambahan kuota haji harus kita perjuangkan, sebab semakin banyak jamaah kita yang belum dapat melaksanakan ibadah haji, dan harus menunggu hingga bertahun-tahun," kata Wapres.
Wapres menilai, banyak para calon haji Indonesia harus menanti bertahun-tahun lamanya bahkan hingga 12 tahun sebelum kesempatan berhaji tiba. "Itu, waktu yang terlalu lama. Kita harus lebih aktif mengupayakan penambahan," kata Wapres.
Selain upaya menambah kuota, yang tak kalah penting adalah perbaikan manajemen pemberangkatannya. Pada tahun ini, 1432 H/2011 M, Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 211.000 jamaah.
Dari total kuota itu, 17.000 di antaranya menjadi jatah calon haji khusus yang diselenggarakan 215 perusahaan. Sisa kuota semuanya untuk haji reguler yang telah dibagi ke 33 provinsi melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2011.
Jumlah pendaftar yang jauh melampaui kuota ini membuat waktu tunggu menjadi semakin lama. Dalam kunjungan ke kantor haji di Madinah, Arab Saudi, Wapres didampingi Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur.
Selain itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Slamet Riyanto juga hadir dan menyampaikan laporan. Kunjungan tersebut, menurut Wapres, sudah direncanakan sebelumnya. "Saya memang punya rencana melihat dengan mata kepala sendiri persiapan di lapangan sejak awal. Oleh sebab itu saya melaksanakan pemantauan langsung ke Madinah, Mekkah dan Jeddah setelah mengikuti World Islamic Economic Forum ke-7 di Kazakhstan," kata Boediono menandaskan.
(Sumber : Republika.co.id)
"Penambahan kuota haji harus kita perjuangkan, sebab semakin banyak jamaah kita yang belum dapat melaksanakan ibadah haji, dan harus menunggu hingga bertahun-tahun," kata Wapres.
Wapres menilai, banyak para calon haji Indonesia harus menanti bertahun-tahun lamanya bahkan hingga 12 tahun sebelum kesempatan berhaji tiba. "Itu, waktu yang terlalu lama. Kita harus lebih aktif mengupayakan penambahan," kata Wapres.
Selain upaya menambah kuota, yang tak kalah penting adalah perbaikan manajemen pemberangkatannya. Pada tahun ini, 1432 H/2011 M, Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 211.000 jamaah.
Dari total kuota itu, 17.000 di antaranya menjadi jatah calon haji khusus yang diselenggarakan 215 perusahaan. Sisa kuota semuanya untuk haji reguler yang telah dibagi ke 33 provinsi melalui Keputusan Menteri Agama Nomor 29 Tahun 2011.
Jumlah pendaftar yang jauh melampaui kuota ini membuat waktu tunggu menjadi semakin lama. Dalam kunjungan ke kantor haji di Madinah, Arab Saudi, Wapres didampingi Duta Besar RI untuk Kerajaan Arab Saudi Gatot Abdullah Mansyur.
Selain itu, Direktur Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah Slamet Riyanto juga hadir dan menyampaikan laporan. Kunjungan tersebut, menurut Wapres, sudah direncanakan sebelumnya. "Saya memang punya rencana melihat dengan mata kepala sendiri persiapan di lapangan sejak awal. Oleh sebab itu saya melaksanakan pemantauan langsung ke Madinah, Mekkah dan Jeddah setelah mengikuti World Islamic Economic Forum ke-7 di Kazakhstan," kata Boediono menandaskan.
(Sumber : Republika.co.id)
Terima kasih telah membaca artikel tentang Wapres Budiono Meminta Penambahan Kuota Haji Diperjuangkan di blog Travel Haji Plus dan Umroh | Biro Penyelenggara Umrah | Haji Khusus Arbain jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.